Orang tua sering bertanya , “Apakah Anak saya sudah siap masuk, SD?”. Apakah yang menjadi dasar untuk menilai anak sudah siap masuk Sekolah Dasar atau SD?. Apakah dari segi usia?, kemampuan kognitifnya seperti baca tulis?, atau kematangan emosinya?. Beberapa orang tua bahkan menginginkan anaknya yang belum genap berusia 6 tahun segera masuk bangku Sekolah Dasar karena dianggap sudah mampu mengenal huruf, angka bahkan sudah bisa membaca, berhitung dan menulis. Beberapa orang tua bahkan sudah mempersiapkan anaknya sejak Taman Kanak – Kanak dengan berbagai les atau bimbingan membaca dan menulis agar dapat diterima di SD favorite yang menerapkan seleksi masuk seperti layaknya ujian masuk Perguruan Tinggi.
Terjadi banyak perubahan saat anak masuk ke jenjang pendidikan formal seperti Sekolah Dasar. Anak akan mengalami perubahan dalam hal lingkungan fisik. Saat TK mereka “belajar dan bermain dalam gedung yang lebih kecil, dengan jumlah siswa yang relatif lebih sedikit. Saat SD akan belajar di dalam gedung yang lebih besar dan jumlah murid yang lebih banyak.
Di Sekolah Dasar anak sudah mulai dikenalkan dengan aturan dan prosedur yang harus ditaati. Seperti berbaris sebelum masuk ke kelas, jam pelajaran yang lebih awal, angkat tangan jika bertanya dan beberapa aturan lain yang dibuat untuk ketertiban kelas. Juga mereka mulai mengenal suatu proses belajar yang terstruktur dan formal sehingga anak diharapkan sudah dapat duduk tenang dalam waktu tertentu saat mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dan sudah lebih mandiri saat di kelas.
Selain itu dibutuhkan kemampuan social relationship karena mereka mulai mengenal tidak hanya teman dan guru yang tentu jumlahnya lebih banyak tetapi ada komponen lain di sekolah seperti bapak satpam, tukang kebun, ibu penjaja kantin sekolah dan karyawan administrasi yang bertugas di kantor sekolah.
Kesiapan anak untuk masuk jenjang pendidikan formal seperti Sekolah Dasar, harus melihat dari semua aspek kesiapan perkembangan anak, yaitu meliputi : perkembangan motorik kasar dan halus, kognitif, sosial emosi, bahasa, literacy/numeracy, dan bukan umur biologis saja. Umur biologis belum menjamin kesiapan anak untuk bersekolah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan perkembangan anak lebih penting daripada umur biologis untuk menilai kesiapan anak masuk sekolah.
Untuk usia sekolah, kemampuan motorik kasar meliputi kemampuan seperti : berjalan baik di garis lurus, berdiri dengan satu kaki, berlari baik, naik turun tangga sendiri, melompat jauh dan mendarat dengan dua kaki bersamaan, melempar, menendang dan menangkap bola, serta sudah dapat mengayuh sepeda roda tiga. Kemampuan motorik halus meliputi : kemampuan memegang pensil dengan baik (tripod posisi), dapat menggambar bentuk dasar seperti lingkaran, kotak dan segi tiga, dapat mewarnai didalam garis pembatas, dapat menggunting pola bentuk dasar, bermain menyusun balok 3 dimensi, mandiri untuk mampu melepas dan memakai baju berkancing, risluiting, memakai sepatu dan kaos kaki,dan makan serta minum sendiri.
Kemampuan kognitif yang dibutuhkan untuk seorang anak untuk siap di sekolah dasar diantaranya : kemampuan menjelaskan persamaan dan perbedaan suatu benda, dapat mengelompokan benda sesuai dengan klasifikasi sederhana, menyelesaikan puzzle sederhan (5 sampai 6 keping), dapat memahami pola berurutan dari deret bentuk atau warna, mengenal bentuk dan warna, mengetahui konsep waktu seperti hari, bulan dan tahun. Kemampuan lain yang tidak kalah penting adalah kemampuan sosial emosi. Yaitu : mengetahui nama, umur dan jenis kelamin, paham dan bisa mengantri, dapat bermain bersama dan berbagi, memulai pembicaraan dan permainan. Anak juga sudah mampu berpisah dari orang tua saat sekolah, mampu bertahan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, dapat mengungkapkan dan mengontrol emosi, sudah dapat mandiri saat buang air kecil dan air besar, dapat menumpukan perhatian dan meminta pertolongan kepada orang dewasa saat membutuhkan.
Aspek perkembangan berikutnya adalah : perkembangan bahasa, baik bahasa reseptif (pemahaman) maupun bahasa ekspresif (kata – kata yang dikeluarkan). Diantaranya adalah : memahami dan mengikuti dua instruksi bersamaan, memahami konsep dasar seperti arah, preposisi, ukuran dan perbandingan. Kemampuan berbahasa ekspresif meliputi : dapat membuat kalimat lengkap, artikulasinya jelas, dapat menceritakan kembali dengan urutan yang logis,dapat membuat kalimat berisi 10 kata atau lebih, dapat bertanya 5 W 1 H ( what, who, when, where, why and how).
Kemampuan literasi atau kecakapan menulis dan membaca serta berhitung atau angka, merupakan syarat paling terakhir untuk seorang anak dianggap siap sekolah. Karena dengan terpenuhinya kemampuan – kemampuan diatas yaitu perkembangan motorik kasar dan halus, kognitif, sosial emosi, bahasa, kemampuan literasi akan berkembang dan lebih mudah dipelajari seorang anak. Kemampuan literasi seperti, anak sudah lebih menyukai mendengarkan story telling dengan rima dan puisi, dapat menulis namanya,dapat mengidentifikasi dan menulis huruf besar dan huruf kecil, dan mudah memahami kata – kata yang sering dilihat atau sight words. Kemampuan berhitung seperti mengenal dan menulis angka 1 sampai 10 dan dapat memahami konsep kuantitas angka 1 sampai 10. Paham konsep lebih sedikit dan lebih banyak.
Hal yang paling penting adalah dukungan dari orang tua dalam menghadapi hal – hal yang dapat menimbulkan kecemasan saat awal masuk sekolah. Berupa penjelasan tentang hal – hal apa saja yang akan dihadapi anak disekolah. Hal ini penting karena anak akan takut atau cemas, karena dia belum mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa saja yang akan dihadapinya saat masuk ke sekolah baru. Ada baiknya orang tua bersama anak survey ke sekolah tersebut. Melihat langsung kondisi sekolah, atau dapat juga melalui gambar atau foto – foto di website atau online. Membacakan cerita tentang suasana sekolah yang menyenangkan dan memberikan informasi yang positif tentang bersekolah dalam beberapa hari atau satu minggu sebelum anak masuk.
Penulis : Dr. Trully Kusumawardhani Triyanto, Sp.A
Reviewer : DR. Dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si
Source : https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/kapan-anak-siap-masuk-sekolah-dasar
gambar : cermati.com
Recent Comments